Bandung, 19 Juni 2011
Hari ini tepat tanggal 19 keempat yang saya lalui bersama M. Teguh Gumilar (ups nyebut merk :p). Siapa ya dia?! Siapa ya?! Hehe he's my boyfriend and my hubby to be.. Ahiiiwww insyaallah :)
Seperti pasangan lainnya, kami punya kisah tentang perkenalan, pendekatan, dan peresmian hubungan yang ditandai dengan kesepakatan untuk berkomitmen. Hehe jika merunut kisah itu dari awal, sampai sekarang pun saya tidak habis pikir, bagaimana bisa kami sampai sejauh ini?! Kami tidak saling kenal, dipertemukan dengan cara yang tidak biasa, memutuskan untuk berkomitmen, sampai akhirnya dia berani meminta kepada orang tua saya untuk meminang saya.. Mungkin ini yang disebut dengan rencana Tuhan tentang jodoh..
Ini bukan perkara sebentar atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk saling mengenal sebelum menuju ke jenjang pernikahan. Tetapi ini perkara keyakinan kami saat saling memilih pasangan hidup berdasarkan apa yang kami rasakan selama menjalani hubungan ini. Ahiiiww :D
Tidak banyak teori yang kami terapkan dalam hubungan ini. Tidak banyak kesepakatan yang kami buat untuk menjaga hubungan ini. Saya pikir tidak perlu berteori dan membuat banyak MoU agar suatu hubungan bisa berjalan dengan sehat. Kami cukup memahami peran masing-masing dan harus bisa menjaga perasaan masing-masing pasangan. Cukup itu dan kami baik-baik saja.
Hubungan kami yang baik-baik saja bukan berarti berjalan mulus tanpa konflik. Dua manusia dengan karakter berbeda tidak mungkin tidak berkonflik. Namun kami belajar untuk bisa menyelesaikan konflik tersebut dan membuat improvement yang kelak bisa memperkecil peluang terjadinya percikan konflik di kemudian hari. Kami paham, hubungan kami akan sehat jika dilandasi dengan kejujuran dan keterbukaan. Kami ingin hubungan ini berjalan tanpa ada keterpaksaan dan kepura-puraan. Merasa nyaman satu sama lain, merasa tenang jika bersama, saling menjaga kepercayaan jika sedang berjauhan. Bukan kah hal yang konyol, saat kita menjalani suatu hubungan yang penuh dengan kepura-puraan?! Jangan sampai begitu, karena kita berhak bahagia dan menentukan kebahagiaan kita sendiri.. Kebahagiaan ada di tangan kita, bukan di tangan orang lain.. Apa pun alasannya.. Ehm.. saya tidak sedang berteori.. Tapi mungkin sedikit 'ngacapruk'.. Hehe.. :p
Selama 4 bulan ini kami menjalani Long Distance Relationship (LDR). Hehe ga jauh-jauh amat juga sih, Jakata - Bandung. Hampir setiap akhir pekan juga ketemu. Setiap hari pun bersua.. Teknologi memudahkan kita.. Jadwal esia: pagi-pagi dan sebelum tidur, kadang-kadang pas makan siang.. Haha.. Jadwal sms: setiap saat jika diinginkan.. Haha.. Jadwal chatting: setiap saat jika memungkinkan.. Haha khusus untuk saya, chatting hanya bisa dilakukan saat bertemu sinyal wi fi atau jaringan internet kabel.. Saling bertukar kabar dan gambar sebagai bukti fisik atau sekedar jadi obat kangen.. Hahahaha lebay?! Tergantung.. Bagi kami tidak, justru itu cara kami untuk mengetahui kegiatan satu sama lain saat sedang berjauhan. Mungkin pasangan LDR harus berterima kasih dengan keberadaan internet dan telepon.. Komunikasi menjadi lebih mudah.. I enjoy it all!! :)
Kami adalah pasangan muda yang punya banyak cita-cita. Wajar saja, ingin begini ingin begitu saat kami berencana tentang masa depan. Hehe tinggal usaha dan kerja keras saja, jangan lupa berdoa.. Semoga Allah mempermudah jalan menuju cita-cita kami.. Hehe kami bukan berasal dari keluarga berlebih yang sudah menyediakan rumah dan kendaraan saat kami menikah kelak. Tapi kami yakin, dengan niat baik dan kerja keras kami bisa memulai semuanya dari nol. Bukan kah Allah berjanji, saat menikah rejeki yang mengalir menjadi rejeki berdua?! Hehe maka dari itu selalu berbaik sangkalah kepada Allah dan jangan lelah berikhtiar.. Cita-cita kami tidak muluk-muluk, kami ingin mandiri.. Ingin bisa berdiri di atas kaki sendiri, bertahan hidup dengan usaha sendiri tanpa menggantungkan hidup kepada orang lain.. Bahkan orang tua sendiri.. Karena kelak kami akan merasakan lelahnya peluh kami akan berbuah manis.. Jelek-jelek juga hasil sendiri.. Hehe
Kami masing-masing memiliki masa lalu.. That's fine, it's ok!! Sangat manusiawi.. Mungkin masa lalu itu manis atau pahit.. Manis pahitnya masa lalu itu lah yang membentuk pribadi seseorang sekarang.. Masa lalu bukan untuk dilupakan, tapi untuk diambil pelajaran.. Kami hidup untuk masa depan, tidak perlu masa lalu hadir kembali menjadi benalu yang ikut memeriahkan suasana kehidupan kami sekarang.. Jika masa lalu ingin bergabung dengan kami sekarang, be nice to us.. then we'll be nice to u.. :) Temukan kebahagian masing-masing dengan jalan yang sudah dipilih..
It's our life, live our life with our own way!!
Saya setuju dengan Pak Habibie dan Ibu Ainun yang berkomitmen:
"Masa lalu saya milik saya, masa lalu kamu milik kamu, masa depan milik kita berdua"
Kami tidak hendak membuktikan apa pun kepada siapa pun..
Kami hanya ingin merajut masa depan bersama dengan visi yang sejalan.. Dengan cara kami..
Saya ingin memposting puisi, yang saya kutip dari film Ada Apa Dengan Cinta. Puisi ini berjudul Sahabat Kelabu. Puisi ini untuk kamyuuu, pacal.. Ehehehe..
Satu nafas terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat... bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasir
Di luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tandu
Duduk saja...maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah SATU
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat... bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasir
Di luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tandu
Duduk saja...maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah SATU
Dearest M. Teguh Gumilar..
Selamat empat bulanan, sayang.. Semoga rencana kita di bulan ke-7 dan ke-13 dimudahkan dan diberi kelancaran.. Luv u.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar