selamat datang

Minggu, 25 Oktober 2009

Cahaya Bulan


















perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

   aku orang malam yang membicarakan terang
   aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
cahaya nyali besar mencuat runtuhkan bahaya
di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

   aku orang malam yang membicarakan terang
   aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

terangi dengan cinta di gelapku
ketakutan melumpukanku
terangi dengan cinta di sesatku
dimana jawaban itu


*****
Pertama kali saya dengar lagu ini tahun 2005, saya langsung suka. Terasa sederhana, walau banyak metafora dan personifikasi bahkan hiperbola. Tapi tidak sesederhana itu maknanya. Ini seperti lagu wajib saat saya ingin diam dan ingin sendiri. Meski sudah saya putar berulang-ulang, tapi saya belum hafal-hafal juga teksnya.. haha @_@ bravo erros chandra & okta !! kewl..

*saat membuat posting ini televisi sedang menayangkan zona 80 Metro TV episode lagu-lagu Doel Sumbang.. Haha deretan tembang kenangan Malioboro, Kalau Bulan Bisa Ngomong, Arti Kehidupan, Pangandaran* =) so classic..

1 komentar:

  1. Tadi sore saya melihat tayangan ulang Kick Andy episode Soe Hok Gie di Metro TV. Wow.. i like it!! Andy membahas buku Soe Hok Gie terbaru dan mendatangkan kawan-kawan Hok Gie. Tidak ketinggalan pula penulis buku dan pembuat film Gie (termasuk pemeran utamanya: Nicholas Saputra) ikut memeriahkan acara itu. Mereka berbicara tentang sosok Gie yang muda dengan idealisme, semangat sosialnya, dan kepekaannya terhadap isu-isu HAM yang tertuang dalam tulisan-tulisannya.
    Diceritakan pula hobby-nya naik gunung bersama mahasiswa pecinta alam pada masanya. Ya, mendekatkan diri dengan alam akan membuat seseorang menjadi lebih bijak dan peka. Bahkan Gie menutup mata pada saat pendakian gunung bersama kawan-kawannya. Gie meninggal bersama kawannya yang bernama Idhan di Gunung Semeru tepat tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 karena asap beracun.
    Acara ini diakhiri dengan lagu Donna Donna yang dinyanyikan olah Sita RSD. Lagu itu merupakan salah satu lagu balad kesukaan Gie yang menjadi album soundtrack film Gie. Lagu-lagu dalam album itu saya suka semua. Salah satunya lagu yang saya posting di atas, Cahaya Bulan. Karakter lagunya kuat menggambarkan Gie.. Erros Chandra berhasil membuat lagu ini dan Okta berhasil menyanyikan lagu ini dengan apik.. hoho kental sekali dengan karakter soliter :D jika dikait-kaitkan dengan kebiasaan saya menyetel lagu ini saat ingin sendiri, rasanya pas ya.. haha hanya saja saya menyetel lagu ini bukan di gunung (sangat ingin sebenarnya, terutama saat saya ingin merenung.. lelah dengan kebisingan) melainkan di loteng rumah saya dimana saya bisa melihat hamparan sawah dan kebun di bawahnya.. hehe alam juga bukan?! haha semoga saja spirit Gie menular pada saya.. menjadikan saya pribadi yang lebih baik, lebih peka pada sekitar..

    BalasHapus